Pages

Senin, 15 November 2010

Edelweiss Leontopodium alpinum (Bunga Abadi)

Di puncak Gunung Gede inilah, bunga Edelweiss (Leontopodium alpinum) bisa ditemukan. Bunga ini berwarna putih-abu-kehijauan. Mereka tumbuh membentuk rimbunan kecil di permukanan tanah. Ketika dipetik dan disimpan di tempat kering dan temperatur ruangan, bunga ini tidak akan berubah warna seolah-olah ia tetap hidup dan abadi. Inilah keistimewaannya sehingga ia sering menjadi lambang kecintaan
<!– more –>
seorang remaja pria terdadap kekasihnya. Hal ini jugalah yang memancing para pendaki untuk memetik dan membawanya pulang.
Bunga Edelweiss dikelompokkan sebagai tanaman yang dilindungi oleh pemerintah, karena itulah setiap pendaki diperingatkan kembali untuk tidak memetik bunga ini. Bagi siap yang melanggar ketentuan ini akan dihukum dan didenda. Agaknya larangan dan ancaman hukuman ini semakin menunjukkan kejantanan, keteguhan hati dan pengobanan para pedaki remaja itu untuk membuktikan cinta mereka terhadap kekasihnya.
Juga membuktikan betapa romantis mereka.  Edelweiss,. Bunga yang indah dan menawan, mempunyai makna yang indah, dan juga teman bagi pendaki gunung. Pendaki gunung pasti sering menjumpainya. Teman-teman pernah mendengar bunga Edelweiss ? Bunga Edelweiss itu adalah tumbuhan yang banyak terdapat di daerah pegunungan. Ia hanya dapat tumbuh di daerah dataran tinggi. Edelweiss mempunyai nama latin, yaitu Anaphalis javanica. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang sebesar kaki manusia. Saat ini, tumbuhan Edelweiss sudah menjadi tumbuhan langka karena ia sering dipetik atau diambil oleh para pendaki gunung yang tertarik dengan kecantikan bunga tersebut. Bunga Edelweiss sering juga disebut bunga abadi karena setelah dipetik Edelweiss tidak layu.
Edelweiss merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan dan lebah terlihat mengunjunginya. Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik (Myophonus glaucinus).
Tetapi sayang sekali, bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Gunung Gede-Pangrango. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat dihadapi. Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak.
Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Edelweiss dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang-cabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung untuk mengurangi pengambilan bunga Edelweiss yang terdapat di pegunungan.

0 komentar:

Posting Komentar



JANGAN cuma BACA doank dong !!!
apa komentar sobat ??? AYO buat Blog Ini jadi HIDUP dengan 'ramai' nya komentar sobat !!! di tunggu cuap cuap nya : D